Minggu, 19 September 2010

Berguru Pada Semut

Hitam, merah berjalan merayap

Menyelinap mencari celah

Mencari makan.

Hitam dan merah tak pernah gerah

Menjunjung makanan bersama sama

Membawa masuk ke istana raja.

Berpesta bersama dalam semangat

yang tetap mempesona.

Seperti Bintang

Kutatap langit nan berkilau di kala malam

Kusaksikan gugusan bintang begitu bercahaya

Cahayanya begitu indah

Sinarnya sungguh menggugah

Oh, Bintang daku ingin seperti dikau

Menjadi pelita terang di kala gelap

Membuat penyejuk hati untuk setiap insan

Oh, Tuhan sungguh kuasaMu begitu sempurna

Engkau ciptakan hiasan maha sempurna

Sebagai pelengkap dunia di kala kelam

Sebagai permata berlian bagi setiap mata yang memandang

Oh, Tuhan izinkanlah aku bersinar seperti bintan

Jumat, 04 Juni 2010

Ragu

ragu, y kini keraguan tlah merasuk kedalam hati dan ragaku

Dalam hitungan detik ini aku baru menghirup dan merasakan keraguan itu.

Kenapa ku merasa ragu?

Apa yang sebenarnya membuatku merasa ragu?


 

Aku ragu akan cintanya,

Aku ragu akan kasih sayangnya,

Aku ragu akan semua ucapannya.


 

Mengapa semua ini terjadi?

Apakah ku terlalu berlebihan?

Apakah aku keterlaluan,

Jika ku meminta sediki perhatiannya pada diriku ini?


 

Hai, jiwa yang berada di dekatku

Mengapa kau selalu diam membisu?

Itu kah caramu tuk menjawab semua ini?

Ku tau,diam bagimu adalah proses,

Dan hati ini tersiksa oleh diammu!

Mengapa?mengapa ini terjadi pada hubungan ini?


 

Sesungguhnya aku malu pada diriku sendiri

Karna ku tlah menyayangimu begitu amat sangat

Dan betapa bodohnya diri ini

Rasa Ku


Dia datang ketika ku sendiri

    Ia menenangkanku,

    membahagiakanku

    dan ia mengisi hari-hari ku dengan indah

        hari pun berlalu begitu cepat

        ku rasakan ada yang memudar

        apakah itu hanya perasaan ku saja?

        Ataukah itu hanya ujianku ?

di mana ku tlah menjalani ini selama 360 hari?

    Rasa itu selalu menghantui ku,

    Membayangiku, dan mengejarku.

    Ku tlah ungkapkan padanya

    Apa yang ku rasa.

        Ia pun menenagkanku

        Dan membisikkan ke telingaku

        "Aku masih seperti dulu"

    Tapi rasa itu tetap di alam pikirku

    Hatiku tak puas mendengarnya

    Hati dan raga ku berkata,

    "tunjukkan dengan perbuatanmu."